TUGAS
KELOMPOK MAKALAH
TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM ORGANISASI
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi
Dosen
Pengampu : Iis Ismiati, S.Sos., M.Si
Disusun
Oleh :
Anggta Kelompok II
203522029 Yanuar Ilham Nuralam
203522042 Yuda Alfaripan
203522044 Riyan Hidayatulloh
203522060
Anisa Fitriani
203522070 Reynaldi Setiawan
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI YPPT
PRIATIM TASIKMALAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat,karunia
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, makalah
ini ditulis supaya menambah ilmu dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca
mengenai Teknologi Informasi Dalam Organisasi. Dan kami juga berterimakasih
kepada Ibu IIS MIATI, S.Sos., Msi., M.Ikom selaku Dosen Matakuliah Teori
Organisasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Teknologi muncul sebagai akibat makin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi. teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam
mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi
terhadap struktur organisasi. Teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari
jalannya sebuah organisasi karena itu keberadaan teknologi informasi menjadi
faktor penentu utama dari keberhasilan organisasi (Gordon & Gordon, 2000).
Penulis,
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan
paradigma dalam kehidupan masyarakat, berbangsa termasuk dalam dunia usaha.
Pekerjaan yang dulunya dikerjakan secara manual sehingga penyelesaian pekerjaan
membutuhkan waktu yang relatif lama dengan tingkat akurasi yang rendah, kini
dengan berkembangnya teknologi komputer hal tersebut bisa diperbaiki. Dengan
bantuan perangkat komputer pekerjaan yang dilakukan khususnya bagi para
karyawan menjadi semakin cepat dan mudah dengan akurasi yang cukup tinggi,
sehingga akan terjadi penghematan baik tenaga maupun waktu untuk dapat
meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam suatu organisasi ataupun instansi
perkantoran. Perkembangan bisnis yang semakin kompleks menuntut adanya berbagai
perubahan terhadap praktek bisnis yang telah dilakukan. Perubahan ini dilakukan
dengan tujuan agar organisasi-organisasi bisnis tetap exist dan bahkan dapat
meningkatkan prestasi bisnisnya. Hal ini menunjukan bahwa peranan sistem
informasi menjadi semakin meningkat mengikuti teknologi informasi.Kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan
diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan
konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang 2 membawa manusia ke dalam
Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut
sebagai masyarakat pasca industri. Kinerja pegawai merupakan salah satu hal
penting dalam suatu perusahaan maupun organisasi. Hal ini disebabkan karena
tercapai tidaknya tujuan yang diinginkan, ini dapat diukur dari kinerja pegawai
yang dihasilkan. Jika kinerja pegawai yang dihasilkan rendah maka tujuan yang
diharapkan akan sulit dicapai, sebaliknya jika kinerja karyawan yang dihasilkan
tinggi maka akan sangat mendukung tercapai tujuan suatu perusahaan maupun
organisasi. Untuk itu, perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi
informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan
meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan
bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini.
Seperti, e-government, e-commerce, e-education, dan lain sebagainya, yang
kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang
dimaksud dengan teknologi informasi dalam organisasi?
2. Apa
manfaat teknologi dalam organisasi?
3. Apa
peranan teknologi informasi dalam organisasi?
4. Apa saja
produk teknologi dalam organisasi?
5.
Bagaimana penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi?
6.
Bagaimana internet disebut sebagai wujud dari teknologi informasi?
7. Apa
perbedaan antara intranet dan ekstranet?
8.
Bagaimana masalah pertumbuhan teknoloigi informasi di negara berkembang?
9.
Bagaimana dampak teknologi informasi pada organisasi?
C. Tujuan
Makalah
Dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan :
1. Supaya
penulis dan pembaca mengetahui teknologi informasi yang ada dalam organisasi.
2. Penulis
dan pembaca dapat memahami manfaat teknologi dalam organisasi.
3. Supaya
penulis dan pembaca memahami peranan teknologi informasi dalam organisasi.
4. Penulis
dan pembaca dapat mengetahui serta memahami produk yang ada didalam organisasi.
5. Supaya
penulis dan pembaca dapat memahami mengenai penerapan teknologi pada
bagian-bagian dalam organisasi.
6. Supaya
penulis dan pembaca dapat mengerti bahwa internet merupakan wujud dari
teknologi informasi.
7. Penulis
dan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara intranet dengan ekstranet.
8. Penulis
dan pembaca dapat mengetahui masalah pertumbuhan teknologi informasi di negara
berkembang.
9. Penulis
dan pembaca dapat mengetahui dan memahami dampak teknologi informasi pada
organisa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teknologi Informasi
Teknologi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan
yang digunakan manusia untuk mencapai tujuan praktis, termasuk menggunakan
metode, cara-cara dan alat-alat fisik, seperti mesin agar dapat memecahkan
masalah (Kramarae dan Spender, 1994). Sedangkan yang disebut dengan informasi
merupakan pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang memberikan
makna yang dapat ditafsirkan.
Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan
untuk menghasilkan informasi. Teknologi informasi terdiri dari teknologi
komputer (computing technology) dan teknologi komunikasi (communication
technology) yang digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu
yang bersifat finansial atau non finansial (Bodnar dan Hopwood, 1995). Sehingga
dapat dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah segala cara atau alat yang
yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan
atau menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang
bermanfaat bagi pemakainya.
Implementsi teknologi informasi dalam perusahaan
diharapkan dapat menunjang kemampuan organisasi dalam mengatasi ketidakpastian
lingkungan. Pfeifer dan Leblebici (1977) dalam Markus dan Robey (1988)
menyatakan bahwa pada saat organisasi menghadapi lingkungan yang sangat
kompleks dan terus berubah, maka teknologi informasi merupakan suatu keharusan
dan dibutuhkan. Senada dengan pendapat diatas, Huber (1984) dalam Markus dan
Robey (1988) juga mengemukakan bahwa kebutuhan akan kapasitas pengolahan
informasi meningkat jika lingkungan menjadi serba tidak menentu dan kompleks.
Huber membedakan teknologi informasi menjadi dua yaitu
teknologi komputasi (computing technology) dan teknologi komunikasi
(communication technology) yang dikenal dengan istilah teknologi “C-kuadrat”.
Teknologi komputasi adalah gabungan dari sistem informasi manajemen (MIS),
sistem pengetahuan (knowledge system) dan desicion support system (DSS).
Sedangkan teknologi komunikasi adalah mencakup semua teknologi yang berkaitan
dengan teknologi jaringan yang digunakan untuk komunikasi yaitu LAN (Local Area
Network), WAN (Wide Area Network), E-mail, Voice-mail, Radiophones, Videotext
dan E-conference.
Keen (1986) dalam Tjakrawala (2002) mendukung pendapat
dari Huber dengan menyebutkan tiga perbedaan antara teknologi komputasi dengan
teknologi komunikasi yaitu : teknologi komunikasi terkait dengan faktor-faktor
perubahan usaha yang baru dan kompleks; teknologi komunikasi pada dasarnya
adalah teknologi pemampu/enabling technology yang menyediakan sistem informasi
yang canggih dan teknologi komunikasi dalam keekonomisannya mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat dan berdampak pada organisasi. Grover dan Teng
(1996) berpendapat bahwa untuk memisahkan/membedakan secatra tegas antara
teknologi komputasi dan teknologi komunikasi akan mengalami kesulitan.
Perbedaan yang mendasar diantara keduanya, teknologi komunikasi dapat
menguranngi biaya dan waktu untuk meyampaikan informasi tentang lingkungan
eksternal, sedangkan teknologi komputasi memberikan pemahaman yang lebih baik
mengenai lingkungan eksternl itu sendiri dan memberikan organisasi kemampuan
untuk menangani lingkungan yang lebih kompleks (melalui fungsi computing
technology yaitu meringkas dan menganalisis).
B.
Pemanfaatan teknologi dalam Organisasi
Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan
operasional organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya
dari efisiensi kerja, namun juga terhadap budaya kerja baik secara personal,
antarunit, maupun keseluruhan intuisi. Berdasarkan struktur organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi di klasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu
:
1) Perbaikan
Efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efisiensi diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini,
pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.
2) Perbaikan
Efektivitas
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efektivitas diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini
pemanfaatan teknologi informasi ini diukur dengan kemudahan dan kecepatan
memperoleh status pencapaian target organisasi.
3) Stategic
Improvement
Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic
improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi.
Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan
ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
C. Peranan
Teknologi Informasi dalam Organisasi
Penggunaan TI (Teknologi Informasi) dalam sebuah
organisasi sangatlah penting, dan untuk menerapkan TI tersebut haruslah dilihat
karakteristik organisasi tersebut sebelumnya. Peran teknologi informasi bagi
sebuah perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan
oleh G.R. Terry. Terdapat lima peranan mendasar teknologi informasi di sebuah
perusahaan atau organisasi, yaitu:
1) Fungsi
Operasional. Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil
alih fungsinya oleh teknologi informasil lantaran sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi
informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi
informasi dianggap sebagai firm infrastructure.
2) Fungsi
Monitoring and Control. Mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial
embedded di dalam setiap fungsi manajer. Sehingga struktur organisasi unit
terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship
yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di
perusahaan terkait.
3) Fungsi
Planning and Decision. Keberadaan teknologi informasi dianggap sebagai enabler
dari rencana rencana organisasi dan merupakan sebuah knowledge generator bagi
para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah
keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut.
4) Fungsi
Communication. Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era
organisasi modern, dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
5) Fungsi
Interorganisational. Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu
oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi
atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Organisasi modern adalah organisasi yang sangat
kompleks karena menyangkut hubungan yang kompleks dalam pencapaian tujuan
organisasi yang berdimensi ganda. hubungan tersebut meliputi hubungan anatara
manusia dengan manusia, manusia dengan organisasi, mesin dengan organisasi,
mesin dengan mesin, dan organisasi dengan organisasi. dari segi manajemen ada
tiga fungsi komputer :
1. Komputer
sebagai inganata (memori)
2. komputer
sebagai proses.
3. komputer
sebagai informasi eksternal yang meliputi :
a)
komputer akan meningkatkan efektivitas apabila keluaran nilainya lebih
kecil dibanding dengan masukan.
b)
menyatakan indeks pasif (proses pencatatan data) dengan indeks aktif
(pemilihan dan penyaringan informasi).
c)
mengetahui model analisis dan sistematis dalam memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
D. Produk
Teknologi dalam Organisasi
Produk yang dihasilkan dalam teknologi dalam
organisasi lebih cenderung kepada produk layanan jasa, dimana produk layanan
jasa tersebut menjadi fasilitas dari teknologi yang diterapkan pada sebuah
organisasi. Layanan jasa tersebut antara lain:
1) Electronic
Data Processing System (EDS) : penggunaan teknologi komputer untuk
menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi.
Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya runtin.
2) Management
Information System (MIS) : penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan
informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. Para pemimpin dalam
suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi
para pemimpin organisasi.
3) Decision
Support System (DSS) : sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat digunakan untuk menganalisis
kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS dapat pula membantu manajemen
dalam pengambilan keputusan.
4) Expert
System (ES) : sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan
pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai
konsultan ahli bagi pemakai akhir. Jika DSS membantu manajemen dalam rangka
pengambilan keputusan, maka ES membuat keputusan tersebut.
5) Executive
Information System (EIS) : suatu sistem informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi stategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik.
6) Accounting
Information System (AIS) : sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat
keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
E.
Penerapan Teknologi pada bagian-bagian Organisasi
Pada suatu organisasi yang kompleks, setiap bagian
organisasi mempunyai teknologi yang jenisnya berbeda-beda disebabkan karena
setiap bagian organisasi melakukan kegiatan mengubah input menjadi output
dengan teknologi yang berbeda. Perrow menunjukan adanya dua dimensi dari
kegiatan kerja yang mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang
terjadi dalam suatu organisasi, yaitu :
1) Variasi
tugas (task variaty) yaitu menunjukan banyaknya pengecualian (exception) dalam
tugas yang diukur dengan banyaknya hal tak terduga dan hal yang baru yang
terjadi dalam proses pekerjaan.
2) Kemudahan
analisis (analizability) yaitu pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan
menjadi beberapa langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa
dijalankan dengan prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara
kuantitatif. Penyelesaian masalah menjadi mudah karenasetiap langkah dalam
proses terukur secara jelas dan mudah diketahui jika ada penyimpangan.
Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3
jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan
konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi, tiga
pengelompokan organisasi tersebut yaitu :
1) Teknologi
perantara (mediating technology)
Digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu
sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung, misalnya jika hubungan
langsung tersebut memerlukan biaya yang besar ataupun karena terlalu rumit
untuk dilaksanakan.
2) Teknologi
rangkaian panjang (long-linked technology)
Pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri
dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi
input bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap untuk
digunakan oleh konsumen.
3) Teknologi
intensif (intensitive technology)
Teknologi intensitif merupakan kumpulan dari beberapa
jenis pelayanan khusus, yang keseruhannya digabungkan untuk melayani klien.
Teknologi intensif ini umumnya digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat
yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami perubahan.
Perow mengklasifikasi empat jenis teknologi dalam
bagian-bagian organisasi, yaitu :
1) Teknologi
rutin
Ditandai dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan
yang dilakukan umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai
prosedur komputasi tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis
teknologi rutin mempunyai tingkat kemudahan analisis yang tinggi.
2) Teknologi
non-rutin
Teknologi ini tandai dengan mempunyai variasi tugas
yang dapat dikatakan tinggi dan juga proses yang tidak terlalu dimengerti
sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam penyelesaian pekerjaan yang
termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk
menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena itu diperlukan
adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.
3) Teknologi
craft
Teknologi ini cirinya adalah adanya aliran kegitan
yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena
itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang
cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalahan yang rumit dengan
bijaksana berdasarkan intuisi dan pengalamannya.
4) Teknologi
engineering
Teknologi engineering yaitu pekerjaan yang cukup rumit
karena variasi tugas yang cukup tinggi, tetapi umumnya kegiatan ditangani
dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah baku. Permasalahan umumnya
diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang sudah cukup mapan
sebagai ajuan.
Hubungan antara teknologi dengan pelbagai
karakteristik tersebut dapat terlihat berdasarkan :
1.
Organisasi organik dan mekanistik.
2. Kualifikasi
karyawan.
3.
Struktur formal.
4.
Rentang kendali, yaitu sebagian karyawan yang dipimpin oleh seorang
pemimpin dalam suatu organisasi. Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh
rumitnya kegiatan dan juga tingkat profesionalisme karyawan dalam organisasi.
Rentang kendali harus lebih kecil agar atasan dan bawahan dapat sering
berinteraksi.
5.
Desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan
6.
Komunikasi.
7.
Koordinasi dan kontrol.
F.
Internet sebagai wujud dari Teknologi Informasi
Jika dua komputer dihubungkan, disaat yang sama data
dan informasi dari kedua komputer tersebut dapat diubah oleh penggunany. Inilah
gagasan jaringan antar komputer yang kelak membentuk apa yang disebut dengan
internet.
Istilah internet menjelaskan adanya network of
networks interconnected (jaringan dari jaringan interkoneksi). Karena jaringan
itu berpuat pada komputer, maka komputer menjadi sangat berperan dalam
pemanfaatan internet tersebut. Ada beberapa definisi internet diantaranya
sebagai berikut :
a) Internet
adalah jaringan yang terbentuk dari
jaringan-jaringan (network dari internetwork) internet merupkan
salahsatu bentuk TI yang berpusat pada komputer (computer mediated technology).
b) Internet
adalah sistem global yang mengatur tata aturan atau protocol pertukaran
informasi diantara berbagai jaringan komputer diseluruh dunia melalui kesatuan
jaringan yang disebut World Wide network.
c) Internet
adalah pertukaran informasi secara terbuka dengan standar dan protokol tertentu
dalam suatu jaringan.
d) Internet
adalah forum komunikasi demokratis yang memproduksi demokratisasi informasi.
e) Internet
adalah semangat membagi informasi secara terbuka.
Segala hal dapat kita temukan di internet baik itu
berita maupun informasi, termasuk juga hiburan Cara yang digunakan pun sangat
mudah, hanya dengan mengetik nama alamat situs atau mencarinya dengan mesin
pencari, dalam hitungan detik kebutuhan yang kita cari dapat ditemukan. Di
internet, kita bisa mencari info dan berita-berita aktual melalui mesin
pencari, seperti www.google.com, www.Altavista.com, www.Ask.com,
www.Yahoo.com. selain itu bisa menjaring
banyak teman dari berbagai kalangan dari seluruh dunia melaluli situs-situs
pertemanan, seperti Friendster, Facebook, Twitter, mig33, Ebuddy, tagged dan
hi5. Didalam situs-situs ini, kita dapat bergabung dengan berbagai macam
komunitas, misalnya komunitas hobi atau profesi. selain berita dan informasi
internet juga sebagai media hiburan, yaitu dengan mengunjungi situs-situs
diantaranya youtube, okezone dan kapanlagi.com. dari situs-situs tersebut kita
dapat mendapat informasi yang baru atau update yang terjadi saat ini.
G.
Perbedaan Intranet dan Ekstranet
Intranet merupakan proses kerja intranets yang menggunakan
net-aware technologies dalam organisasi. Istilah intranet selalu digunakan
untuk menggambarkan jaringan “internet” dalam suatu lingkungan internal di
antara pemakai tertentu. Intranet adalah jaringan pribadi antar beberapa
komputer yang menggunakan standar internet dan protokol dengan bahasa internet
yang memungkinkan para anggota berkomunikasi dan berkolaborasi demi
meningkatkan produktivitas mereka. Intranet selalu dibatasi oleh suggest that a
physical boundary untuk membedakan dengan internet. Beberapa karakteristik
intranet yaitu jaringan khusus yang menggunakan perangkat lunak internet
protokol ; membantu pekerja agar mudah mengakses informasi perusahaan;
menggunakan akses organisasi ; memberikan contoh kebijakan dan prosedur menual
, bentuk sumber daya manusia, katalog produk, dan lain-lain ; bertalian dengan
hal keamanan dan bertalian dengan pengukuran keamanan publik.
Ekstranet adalah prosedur komunikasi di antara sumber
dan penerima yang menjadi anggota dari suatu organisasi. Ekstranet melibatkan
sasaran yang dipercaya dan dapat dimanfaatkan daya guna informasi. Benntuk
perluasan dari intranet yang memilih mitra pihak luar tertentu, seperti
suppliers, distributor dan lain-lain. Ekstranet berfungsi untuk melayani mitra
bisnis agar pihak sasaran agar lebih mudah mengakses informasi bagi kerjasama
kolaborasi, masalah keamanan, mencegah masuknya informasi yang tidak
dikehendaki kedalam sistem organisasi dan digunakan demi keamanan yang
disalurkan melalui virtual private networks (VPNs).
Dalam hubungannya dengan teknologi, intranet digunakan
dalam lingkungan organisasi, dan internet digunakan oleh organisasi ketika dia
harus berhadapan dengan pihak lingkungan organisasional. Oleh lingkungan
internet baik yang aktif maupun yang pasif, organisasi dianggap sebagai
ekstranet dari lingkungan entitas karena organisasi tidak menjadi bagian dari
lingkungan pengguna atau jaringan internet tersebut. Perbedaan ini menjadi
sangat penting berdasarkan jenis infromasi
yang di sebarkan didalam lingkungan organisasi dengan informasi yang
akan disebarkan maupun yang diterima
dari luar organisasi.
H. Masalah
Pertumbuhan Teknologi Informasi di Negara Berkembang
1. Struktur
Kebijakan Pemerintah
Pertumbuhan teknologi komunkasi di masyarakat dan
seluruh aspek aplikasinya dalam organisasi virtual, pendidikan jarak jauh dan
internet, sangat tergantung pada kebijakan pemerintah atas Teknologi Informasi
(TI). Artinya seberapa jauh pemerintah menganggap TI penting abagi perubahan
masyarakat kearah yang positif. Tentang apresiasi pemerintah terhadap TI.
2. Persepsi
Umum tentang TI di Negara berkembang
Masalah lainnya, ada kesan masyarakat yang awam
mengatakan bahwa TI merupakan infrastruktur yang berbiaya tinggi. Artinya,
perangkat kerasnya mahal sehingga jika harus digunakan maka para pengguna akan
memikul beban. Inilah keadaan umum yang dialami oleh semua negara berkembang.
·
Faktor-faktor Politis
Persepsi dan sikap sistem politik terhadap TI sangat
memengaruhi penerimaan dan pertumbuhan TI oleh setiap masyarakat. Sistem
politik kita misalnya, jika tergantung pada DPR yang enggan menerima perubahan
penggunaan TI maka akan menghambat alokasi anggaran pengadaan TI. Sistem
politik sistem politik yang baik dan memadai seharusnya menyadari akan pemberian
imbalan TI untuk peningkatan profil suatu bangsa dalam segala bidang, bahkan
ikut membingkai penyebarluasan kebijakan bangsa melalui TI ke seluruh dunia.
Berrarti, suatu keputusan politik harus diambil dalam memilih jenis variasi
media yang “dicantolkan” kepada TI. Misalnya, mendayagunakan TI untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan, melayani kepentingan masyarakat dalam
menyalurkan aspirasi dan mengajarkan nilai-nilai yang baik bagi pembangunan
masyarakat.
Padahal, harus disadari bahwa pertumbuhan TI
seharusnya disambut baik dalam masyarakat demokratis, sebab TI dapat menjadi
jalan yang paling tepat ke arah demokrasi masyarakat.
·
Faktor-faktor Ekonomi
Bijker Wiebe E, Thomas Parke Huges dan Trevor J. Pinch (1987) mengatakan ada
tiga faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan teknologi komunikasi suatu
negara yaitu:
· Kekuatan
keuangan masyarakat
· Sikap
pembuat kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran untuk teknologi
· Biaya
yang efisien untuk membeli teknologi
Kebanyakan negara berkembang dibatasi oleh kelangkaan
sumber daya. Bahkan jika TI kemudian dianggap penting, alokasi anggaran yang
diperuntukkan bagi TI dianggap sangat mahal dan pihak parlemen akan menolak
dengan dalih rakyat belum membutuhkannya. Dalam kaitan kali ini, banyak negara
berkembang terpaksa tergantung pada alat komunikasi yang masih tradisional.
·
Faktor-faktor Kultural
Beberapa orang pengusaha, P. R . Monge, J. Fulk, N.
Contractor dan Singhal (1986) menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang
utuh dan kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, akhlak, hukum,
kebiasaan dan kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Pertumbuhan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan untuk membangun kebudayaan.
Bahasa adalah suatu faktor utama yang merintangi
asimilasi TI oleh banyak negara berkembang, karena sebagian besar informasi
yang ditransfer melalui TI menggunakan Bahasa Inggris, tambahan lagi bagi semua
informasi tersebut bersumber dari siruasi sosial dan kultural yang berbeda
dengan bangsa dan negara penerima. Sekurang-kurangnya ada dua kelompok pembuat
kebijaksanaan menyongsong kehadiran TI, ada yang pro dan kontra. Kelompok pro
biasanya mengambil kebijakan mendukung TI karena kehadiran TI akan dapat
menunjang pembanguna kebudayaan dalam masyarakat, sebaliknya kelompok yang
kontra mengatakan bahwa kehadiran TI akan menghambat dan malah mematikan
kebudayaan masyarakat setempat.
·
Faktor-faktor Teknologi
Betapa sering teknologi menjadi faktor penentu pertumbuhan
TI di dalam masyarakat. Orang akan membenarkan ungkapan ini, lalu menentukan
jenis dan pilihan teknologi mana yang sangat mereka butuhkan, juga parameter
tentang kebutuhan teknologi untuk kepentingan tertentu. Dalam hubungan dengan
pilihan teknologi, dapat diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:
a. A- Access
to the media (akses terhadap media)
b. C- cost of
the proposed media (biaya yang diusulkan untuk pendayagunaan media)
c. T-
teaching function of the media in relation to learning goals (teknologi yang
dapat berfungsi sebagai media dalam meningkatkan relasi dan tujuan belajar)
d.
I-interactiveness and user-friendliness (dapat digunakan untuk
meningkatkan interaksi dan digunakan oleh pengguna sebagai seorang sahabat)
e. O- organisational
issues (isu-isu organisasi)
f. N-
novelity of the media (kebaruan yang ditampilkan oleh media)
g. S- speed
with which change can be brought about in the media (kecepatan perubahan yang
dapat dibawa oleh media) (Rajesh, 2003).
I. Dampak
Teknologi Informasi bagi Organisasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana
penunjang atau pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Romney (2006) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi didalam
organisasi akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas atau proses bisnis yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak pemanfaatan teknologi
informasi pada rantai nilai organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
organisasi dapat meningkatkan akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu
mengenai status pengiriman; memungkinakan organisasi untuk mengurangi jumlah
persedian penyangga; meningkatkan efisiensi operasi internal perusahaan khususnya
perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi (misalnya industri perakitan mobil,
komputer, elektronik dan lain-lain); dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dari kegiatan penjualan dan pemasaran, pembelian, sumber daya
manusia serta dukungan layanan purna jual.
Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi
organisasi dapat dilihat dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan
membantu organisasi dalam melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara
keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006)
bahwa pemanfaaatan teknologi informasi didalam organisasi bukan merupakan
strategi dasar dari organisasi tersebut, implementasi teknologi informasi
digunakan untuk membantu dalam pencapaian strategi organisasi. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses kegiatan atau bisnis
perusahaan dapat dilakukan dengan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi
dapat tercapai.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan
untuk memperoleh informasi baik itu secara internal maupun eksternal yang
diakibatkan oleh globalisasi yang terus berkembang. Organisasi merupakan sistem
yang terbuka sehingga arus perkembangan tersebut akan secara bebas masuk
kedalam suatu organisasi. Penerapan teknologi yang ada dalam organisasi harus
disesuaikan dengan karakteristik dari organisasi itu sendiri supaya tidak
terjadi adanya pertentangan. Dengan adanya teknonolgi informasi dapat
memberikan peran yang cukup signifikan baik itu terhadap efisiensi kerja atau
budaya kerja antar anggota, antarunit, atau intuisi secara keseluruhan yang ada
dalam organisasi tersebut, sehingga teknologi dengan organisasi memiliki
keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini khususnya kepada
mahasiswa untuk lebih belajar dan memahami menganai :
1.
Teknologi Informasi dalam organisasi.
2. Manfaat
penggunaan teknologi dalam organisasi.
3. Peranan
TI dalam organisasi.
4. Produk
TI dalam organisasi.
5.
Penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi.
6. Internet
sebagai wujud TI.
7.
Perbedaan intranet dan ekstranet.
8. Dampak
TI dalam organisasi.