Rabu, 16 Februari 2022

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI

 

TUGAS KELOMPOK MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori  Organisasi

Dosen Pengampu : Iis Ismiati, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh :

 Anggta Kelompok II

                                                    203522029 Yanuar Ilham Nuralam

                                                    203522042 Yuda Alfaripan

                                                    203522044 Riyan Hidayatulloh

                                                     203522060 Anisa Fitriani

                                                     203522070 Reynaldi Setiawan

 

 

                                       PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

                                    SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI YPPT PRIATIM TASIKMALAYA

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat,karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, makalah ini ditulis supaya menambah ilmu dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai Teknologi Informasi Dalam Organisasi. Dan kami juga berterimakasih kepada Ibu IIS MIATI, S.Sos., Msi., M.Ikom selaku Dosen Matakuliah Teori Organisasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

           Teknologi muncul sebagai akibat makin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi. teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari jalannya sebuah organisasi karena itu keberadaan teknologi informasi menjadi faktor penentu utama dari keberhasilan organisasi (Gordon & Gordon, 2000).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis,

 

 

Kelompok II

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan paradigma dalam kehidupan masyarakat, berbangsa termasuk dalam dunia usaha. Pekerjaan yang dulunya dikerjakan secara manual sehingga penyelesaian pekerjaan membutuhkan waktu yang relatif lama dengan tingkat akurasi yang rendah, kini dengan berkembangnya teknologi komputer hal tersebut bisa diperbaiki. Dengan bantuan perangkat komputer pekerjaan yang dilakukan khususnya bagi para karyawan menjadi semakin cepat dan mudah dengan akurasi yang cukup tinggi, sehingga akan terjadi penghematan baik tenaga maupun waktu untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam suatu organisasi ataupun instansi perkantoran. Perkembangan bisnis yang semakin kompleks menuntut adanya berbagai perubahan terhadap praktek bisnis yang telah dilakukan. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar organisasi-organisasi bisnis tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Hal ini menunjukan bahwa peranan sistem informasi menjadi semakin meningkat mengikuti teknologi informasi.Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang 2 membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri. Kinerja pegawai merupakan salah satu hal penting dalam suatu perusahaan maupun organisasi. Hal ini disebabkan karena tercapai tidaknya tujuan yang diinginkan, ini dapat diukur dari kinerja pegawai yang dihasilkan. Jika kinerja pegawai yang dihasilkan rendah maka tujuan yang diharapkan akan sulit dicapai, sebaliknya jika kinerja karyawan yang dihasilkan tinggi maka akan sangat mendukung tercapai tujuan suatu perusahaan maupun organisasi. Untuk itu, perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini. Seperti, e-government, e-commerce, e-education, dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.

 

 

 

 

 

B.       Rumusan Masalah

 

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dalam organisasi?

2.      Apa manfaat teknologi dalam organisasi?

3.      Apa peranan teknologi informasi dalam organisasi?

4.      Apa saja produk teknologi dalam organisasi?

5.      Bagaimana penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi?

6.      Bagaimana internet disebut sebagai wujud dari teknologi informasi?

7.      Apa perbedaan antara intranet dan ekstranet?

8.      Bagaimana masalah pertumbuhan teknoloigi informasi di negara berkembang?

9.      Bagaimana dampak teknologi informasi pada organisasi?

 

C.       Tujuan Makalah

 

Dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan :

1.      Supaya penulis dan pembaca mengetahui teknologi informasi yang ada dalam organisasi.

2.      Penulis dan pembaca dapat memahami manfaat teknologi dalam organisasi.

3.      Supaya penulis dan pembaca memahami peranan teknologi informasi dalam  organisasi.

4.      Penulis dan pembaca dapat mengetahui serta memahami produk yang ada didalam organisasi.

5.      Supaya penulis dan pembaca dapat memahami mengenai penerapan teknologi pada bagian-bagian dalam organisasi.

6.      Supaya penulis dan pembaca dapat mengerti bahwa internet merupakan wujud dari teknologi informasi.

7.      Penulis dan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara intranet dengan ekstranet.

8.      Penulis dan pembaca dapat mengetahui masalah pertumbuhan teknologi informasi di negara berkembang.

9.      Penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami dampak teknologi informasi pada organisa

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.      Teknologi Informasi

Teknologi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia untuk mencapai tujuan praktis, termasuk menggunakan metode, cara-cara dan alat-alat fisik, seperti mesin agar dapat memecahkan masalah (Kramarae dan Spender, 1994). Sedangkan yang disebut dengan informasi merupakan pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang memberikan makna yang dapat ditafsirkan.

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan informasi. Teknologi informasi terdiri dari teknologi komputer (computing technology) dan teknologi komunikasi (communication technology) yang digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat finansial atau non finansial (Bodnar dan Hopwood, 1995). Sehingga dapat dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah segala cara atau alat yang yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya.

Implementsi teknologi informasi dalam perusahaan diharapkan dapat menunjang kemampuan organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan. Pfeifer dan Leblebici (1977) dalam Markus dan Robey (1988) menyatakan bahwa pada saat organisasi menghadapi lingkungan yang sangat kompleks dan terus berubah, maka teknologi informasi merupakan suatu keharusan dan dibutuhkan. Senada dengan pendapat diatas, Huber (1984) dalam Markus dan Robey (1988) juga mengemukakan bahwa kebutuhan akan kapasitas pengolahan informasi meningkat jika lingkungan menjadi serba tidak menentu dan kompleks.

Huber membedakan teknologi informasi menjadi dua yaitu teknologi komputasi (computing technology) dan teknologi komunikasi (communication technology) yang dikenal dengan istilah teknologi “C-kuadrat”. Teknologi komputasi adalah gabungan dari sistem informasi manajemen (MIS), sistem pengetahuan (knowledge system) dan desicion support system (DSS). Sedangkan teknologi komunikasi adalah mencakup semua teknologi yang berkaitan dengan teknologi jaringan yang digunakan untuk komunikasi yaitu LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), E-mail, Voice-mail, Radiophones, Videotext dan E-conference.

Keen (1986) dalam Tjakrawala (2002) mendukung pendapat dari Huber dengan menyebutkan tiga perbedaan antara teknologi komputasi dengan teknologi komunikasi yaitu : teknologi komunikasi terkait dengan faktor-faktor perubahan usaha yang baru dan kompleks; teknologi komunikasi pada dasarnya adalah teknologi pemampu/enabling technology yang menyediakan sistem informasi yang canggih dan teknologi komunikasi dalam keekonomisannya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan berdampak pada organisasi. Grover dan Teng (1996) berpendapat bahwa untuk memisahkan/membedakan secatra tegas antara teknologi komputasi dan teknologi komunikasi akan mengalami kesulitan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya, teknologi komunikasi dapat menguranngi biaya dan waktu untuk meyampaikan informasi tentang lingkungan eksternal, sedangkan teknologi komputasi memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai lingkungan eksternl itu sendiri dan memberikan organisasi kemampuan untuk menangani lingkungan yang lebih kompleks (melalui fungsi computing technology yaitu meringkas dan menganalisis).

 

B.       Pemanfaatan teknologi dalam Organisasi

Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja, namun juga terhadap budaya kerja baik secara personal, antarunit, maupun keseluruhan intuisi. Berdasarkan struktur organisasi, pemanfaatan teknologi informasi di klasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :

 

 

 

1)   Perbaikan Efisiensi

Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efisiensi diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.

2)   Perbaikan Efektivitas

Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efektivitas diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini pemanfaatan teknologi informasi ini diukur dengan kemudahan dan kecepatan memperoleh status pencapaian target organisasi.

3)   Stategic Improvement

Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.

 

C.       Peranan Teknologi Informasi dalam Organisasi

Penggunaan TI (Teknologi Informasi) dalam sebuah organisasi sangatlah penting, dan untuk menerapkan TI tersebut haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut sebelumnya. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry. Terdapat lima peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan atau organisasi, yaitu:

1)   Fungsi Operasional. Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasil lantaran sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai firm infrastructure.

2)   Fungsi Monitoring and Control. Mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer. Sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3)   Fungsi Planning and Decision. Keberadaan teknologi informasi dianggap sebagai enabler dari rencana rencana organisasi dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut.

4)   Fungsi Communication. Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi modern, dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5)   Fungsi Interorganisational. Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.

Organisasi modern adalah organisasi yang sangat kompleks karena menyangkut hubungan yang kompleks dalam pencapaian tujuan organisasi yang berdimensi ganda. hubungan tersebut meliputi hubungan anatara manusia dengan manusia, manusia dengan organisasi, mesin dengan organisasi, mesin dengan mesin, dan organisasi dengan organisasi. dari segi manajemen ada tiga fungsi komputer :

1.    Komputer sebagai inganata (memori)

2.    komputer sebagai proses.

3.    komputer sebagai informasi eksternal yang meliputi :

a)        komputer akan meningkatkan efektivitas apabila keluaran nilainya lebih kecil dibanding dengan masukan.

b)        menyatakan indeks pasif (proses pencatatan data) dengan indeks aktif (pemilihan dan penyaringan informasi).

c)        mengetahui model analisis dan sistematis dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.

 

D.      Produk Teknologi dalam Organisasi

Produk yang dihasilkan dalam teknologi dalam organisasi lebih cenderung kepada produk layanan jasa, dimana produk layanan jasa tersebut menjadi fasilitas dari teknologi yang diterapkan pada sebuah organisasi. Layanan jasa tersebut antara lain:

1)   Electronic Data Processing System (EDS) : penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya runtin.

2)   Management Information System (MIS) : penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. Para pemimpin dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para pemimpin organisasi.

3)   Decision Support System (DSS) : sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS dapat pula membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

4)   Expert System (ES) : sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat keputusan tersebut.

5)   Executive Information System (EIS) : suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi stategik dalam proses pengambilan keputusan strategik.

6)   Accounting Information System (AIS) : sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.

 

E.       Penerapan Teknologi pada bagian-bagian Organisasi

Pada suatu organisasi yang kompleks, setiap bagian organisasi mempunyai teknologi yang jenisnya berbeda-beda disebabkan karena setiap bagian organisasi melakukan kegiatan mengubah input menjadi output dengan teknologi yang berbeda. Perrow menunjukan adanya dua dimensi dari kegiatan kerja yang mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi, yaitu :

1)   Variasi tugas (task variaty) yaitu menunjukan banyaknya pengecualian (exception) dalam tugas yang diukur dengan banyaknya hal tak terduga dan hal yang baru yang terjadi dalam proses pekerjaan.

2)   Kemudahan analisis (analizability) yaitu pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan menjadi beberapa langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa dijalankan dengan prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara kuantitatif. Penyelesaian masalah menjadi mudah karenasetiap langkah dalam proses terukur secara jelas dan mudah diketahui jika ada penyimpangan.

 

Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi, tiga pengelompokan organisasi tersebut yaitu :

 

1)   Teknologi perantara (mediating technology)

Digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung, misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan biaya yang besar ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.

 

2)   Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology)

Pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi input bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen.

3)   Teknologi intensif (intensitive technology)

Teknologi intensitif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami perubahan.

 

Perow mengklasifikasi empat jenis teknologi dalam bagian-bagian organisasi, yaitu :

1)   Teknologi rutin

Ditandai dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai prosedur komputasi tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai tingkat kemudahan analisis yang tinggi.

2)   Teknologi non-rutin

Teknologi ini tandai dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi dan juga proses yang tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam penyelesaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena itu diperlukan adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.

3)   Teknologi craft

Teknologi ini cirinya adalah adanya aliran kegitan yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalahan yang rumit dengan bijaksana berdasarkan intuisi dan pengalamannya.

4)   Teknologi engineering

Teknologi engineering yaitu pekerjaan yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi, tetapi umumnya kegiatan ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah baku. Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang sudah cukup mapan sebagai ajuan.

Hubungan antara teknologi dengan pelbagai karakteristik tersebut dapat terlihat berdasarkan :

1.        Organisasi organik dan mekanistik.

2.        Kualifikasi karyawan.

3.        Struktur formal.

4.        Rentang kendali, yaitu sebagian karyawan yang dipimpin oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan juga tingkat profesionalisme karyawan dalam organisasi. Rentang kendali harus lebih kecil agar atasan dan bawahan dapat sering berinteraksi.

5.        Desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan

6.        Komunikasi.

7.        Koordinasi dan kontrol.

 

F.        Internet sebagai wujud dari Teknologi Informasi

Jika dua komputer dihubungkan, disaat yang sama data dan informasi dari kedua komputer tersebut dapat diubah oleh penggunany. Inilah gagasan jaringan antar komputer yang kelak membentuk apa yang disebut dengan internet.

Istilah internet menjelaskan adanya network of networks interconnected (jaringan dari jaringan interkoneksi). Karena jaringan itu berpuat pada komputer, maka komputer menjadi sangat berperan dalam pemanfaatan internet tersebut. Ada beberapa definisi internet diantaranya sebagai berikut :

a)      Internet adalah jaringan yang terbentuk dari  jaringan-jaringan (network dari internetwork) internet merupkan salahsatu bentuk TI yang berpusat pada komputer (computer mediated technology).

b)      Internet adalah sistem global yang mengatur tata aturan atau protocol pertukaran informasi diantara berbagai jaringan komputer diseluruh dunia melalui kesatuan jaringan yang disebut World Wide network.

c)      Internet adalah pertukaran informasi secara terbuka dengan standar dan protokol tertentu dalam suatu jaringan.

d)     Internet adalah forum komunikasi demokratis yang memproduksi demokratisasi informasi.

e)      Internet adalah semangat membagi informasi secara terbuka.

Segala hal dapat kita temukan di internet baik itu berita maupun informasi, termasuk juga hiburan Cara yang digunakan pun sangat mudah, hanya dengan mengetik nama alamat situs atau mencarinya dengan mesin pencari, dalam hitungan detik kebutuhan yang kita cari dapat ditemukan. Di internet, kita bisa mencari info dan berita-berita aktual melalui mesin pencari, seperti www.google.com, www.Altavista.com, www.Ask.com, www.Yahoo.com.  selain itu bisa menjaring banyak teman dari berbagai kalangan dari seluruh dunia melaluli situs-situs pertemanan, seperti Friendster, Facebook, Twitter, mig33, Ebuddy, tagged dan hi5. Didalam situs-situs ini, kita dapat bergabung dengan berbagai macam komunitas, misalnya komunitas hobi atau profesi. selain berita dan informasi internet juga sebagai media hiburan, yaitu dengan mengunjungi situs-situs diantaranya youtube, okezone dan kapanlagi.com. dari situs-situs tersebut kita dapat mendapat informasi yang baru atau update yang terjadi saat ini.

 

G.      Perbedaan Intranet dan Ekstranet

Intranet merupakan proses kerja intranets yang menggunakan net-aware technologies dalam organisasi. Istilah intranet selalu digunakan untuk menggambarkan jaringan “internet” dalam suatu lingkungan internal di antara pemakai tertentu. Intranet adalah jaringan pribadi antar beberapa komputer yang menggunakan standar internet dan protokol dengan bahasa internet yang memungkinkan para anggota berkomunikasi dan berkolaborasi demi meningkatkan produktivitas mereka. Intranet selalu dibatasi oleh suggest that a physical boundary untuk membedakan dengan internet. Beberapa karakteristik intranet yaitu jaringan khusus yang menggunakan perangkat lunak internet protokol ; membantu pekerja agar mudah mengakses informasi perusahaan; menggunakan akses organisasi ; memberikan contoh kebijakan dan prosedur menual , bentuk sumber daya manusia, katalog produk, dan lain-lain ; bertalian dengan hal keamanan dan bertalian dengan pengukuran keamanan publik.

Ekstranet adalah prosedur komunikasi di antara sumber dan penerima yang menjadi anggota dari suatu organisasi. Ekstranet melibatkan sasaran yang dipercaya dan dapat dimanfaatkan daya guna informasi. Benntuk perluasan dari intranet yang memilih mitra pihak luar tertentu, seperti suppliers, distributor dan lain-lain. Ekstranet berfungsi untuk melayani mitra bisnis agar pihak sasaran agar lebih mudah mengakses informasi bagi kerjasama kolaborasi, masalah keamanan, mencegah masuknya informasi yang tidak dikehendaki kedalam sistem organisasi dan digunakan demi keamanan yang disalurkan melalui virtual private networks (VPNs).

Dalam hubungannya dengan teknologi, intranet digunakan dalam lingkungan organisasi, dan internet digunakan oleh organisasi ketika dia harus berhadapan dengan pihak lingkungan organisasional. Oleh lingkungan internet baik yang aktif maupun yang pasif, organisasi dianggap sebagai ekstranet dari lingkungan entitas karena organisasi tidak menjadi bagian dari lingkungan pengguna atau jaringan internet tersebut. Perbedaan ini menjadi sangat penting berdasarkan jenis infromasi  yang di sebarkan didalam lingkungan organisasi dengan informasi yang akan disebarkan maupun yang diterima  dari luar organisasi.

 

H.       Masalah Pertumbuhan Teknologi Informasi di Negara Berkembang

1.      Struktur Kebijakan Pemerintah

Pertumbuhan teknologi komunkasi di masyarakat dan seluruh aspek aplikasinya dalam organisasi virtual, pendidikan jarak jauh dan internet, sangat tergantung pada kebijakan pemerintah atas Teknologi Informasi (TI). Artinya seberapa jauh pemerintah menganggap TI penting abagi perubahan masyarakat kearah yang positif. Tentang apresiasi pemerintah terhadap TI.

2.      Persepsi Umum tentang TI di Negara berkembang

Masalah lainnya, ada kesan masyarakat yang awam mengatakan bahwa TI merupakan infrastruktur yang berbiaya tinggi. Artinya, perangkat kerasnya mahal sehingga jika harus digunakan maka para pengguna akan memikul beban. Inilah keadaan umum yang dialami oleh semua negara berkembang.

·      Faktor-faktor Politis

Persepsi dan sikap sistem politik terhadap TI sangat memengaruhi penerimaan dan pertumbuhan TI oleh setiap masyarakat. Sistem politik kita misalnya, jika tergantung pada DPR yang enggan menerima perubahan penggunaan TI maka akan menghambat alokasi anggaran pengadaan TI. Sistem politik sistem politik yang baik dan memadai seharusnya menyadari akan pemberian imbalan TI untuk peningkatan profil suatu bangsa dalam segala bidang, bahkan ikut membingkai penyebarluasan kebijakan bangsa melalui TI ke seluruh dunia. Berrarti, suatu keputusan politik harus diambil dalam memilih jenis variasi media yang “dicantolkan” kepada TI. Misalnya, mendayagunakan TI untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, melayani kepentingan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan mengajarkan nilai-nilai yang baik bagi pembangunan masyarakat.

Padahal, harus disadari bahwa pertumbuhan TI seharusnya disambut baik dalam masyarakat demokratis, sebab TI dapat menjadi jalan yang paling tepat ke arah demokrasi masyarakat.

·            Faktor-faktor Ekonomi

Bijker Wiebe E, Thomas Parke Huges  dan Trevor J. Pinch (1987) mengatakan ada tiga faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan teknologi komunikasi suatu negara yaitu:

·      Kekuatan keuangan masyarakat

·      Sikap pembuat kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran untuk teknologi

·      Biaya yang efisien untuk membeli teknologi

Kebanyakan negara berkembang dibatasi oleh kelangkaan sumber daya. Bahkan jika TI kemudian dianggap penting, alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi TI dianggap sangat mahal dan pihak parlemen akan menolak dengan dalih rakyat belum membutuhkannya. Dalam kaitan kali ini, banyak negara berkembang terpaksa tergantung pada alat komunikasi yang masih tradisional.

·            Faktor-faktor Kultural

Beberapa orang pengusaha, P. R . Monge, J. Fulk, N. Contractor dan Singhal (1986) menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang utuh dan kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, akhlak, hukum, kebiasaan dan kemampuan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Pertumbuhan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan untuk membangun kebudayaan.

Bahasa adalah suatu faktor utama yang merintangi asimilasi TI oleh banyak negara berkembang, karena sebagian besar informasi yang ditransfer melalui TI menggunakan Bahasa Inggris, tambahan lagi bagi semua informasi tersebut bersumber dari siruasi sosial dan kultural yang berbeda dengan bangsa dan negara penerima. Sekurang-kurangnya ada dua kelompok pembuat kebijaksanaan menyongsong kehadiran TI, ada yang pro dan kontra. Kelompok pro biasanya mengambil kebijakan mendukung TI karena kehadiran TI akan dapat menunjang pembanguna kebudayaan dalam masyarakat, sebaliknya kelompok yang kontra mengatakan bahwa kehadiran TI akan menghambat dan malah mematikan kebudayaan masyarakat setempat.

·            Faktor-faktor Teknologi

Betapa sering teknologi menjadi faktor penentu pertumbuhan TI di dalam masyarakat. Orang akan membenarkan ungkapan ini, lalu menentukan jenis dan pilihan teknologi mana yang sangat mereka butuhkan, juga parameter tentang kebutuhan teknologi untuk kepentingan tertentu. Dalam hubungan dengan pilihan teknologi, dapat diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:

a.    A- Access to the media (akses terhadap media)

b.   C- cost of the proposed media (biaya yang diusulkan untuk pendayagunaan media)

c.    T- teaching function of the media in relation to learning goals (teknologi yang dapat berfungsi sebagai media dalam meningkatkan relasi dan tujuan belajar)

d.   I-interactiveness and user-friendliness (dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dan digunakan oleh pengguna sebagai seorang sahabat)

e.    O- organisational issues (isu-isu organisasi)

f.    N- novelity of the media (kebaruan yang ditampilkan oleh media)

g.   S- speed with which change can be brought about in the media (kecepatan perubahan yang dapat dibawa oleh media) (Rajesh, 2003).

 

I.         Dampak Teknologi Informasi bagi Organisasi

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang atau pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Romney (2006) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi didalam organisasi akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas atau proses bisnis yang terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak pemanfaatan teknologi informasi pada rantai nilai organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi dapat meningkatkan akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai status pengiriman; memungkinakan organisasi untuk mengurangi jumlah persedian penyangga; meningkatkan efisiensi operasi internal perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi (misalnya industri perakitan mobil, komputer, elektronik dan lain-lain); dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan penjualan dan pemasaran, pembelian, sumber daya manusia serta dukungan layanan purna jual.

Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006) bahwa pemanfaaatan teknologi informasi didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari organisasi tersebut, implementasi teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam pencapaian strategi organisasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses kegiatan atau bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.      Simpulan

Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi baik itu secara internal maupun eksternal yang diakibatkan oleh globalisasi yang terus berkembang. Organisasi merupakan sistem yang terbuka sehingga arus perkembangan tersebut akan secara bebas masuk kedalam suatu organisasi. Penerapan teknologi yang ada dalam organisasi harus disesuaikan dengan karakteristik dari organisasi itu sendiri supaya tidak terjadi adanya pertentangan. Dengan adanya teknonolgi informasi dapat memberikan peran yang cukup signifikan baik itu terhadap efisiensi kerja atau budaya kerja antar anggota, antarunit, atau intuisi secara keseluruhan yang ada dalam organisasi tersebut, sehingga teknologi dengan organisasi memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

 

 

 

B.       Saran

Dengan penulisan makalah ini khususnya kepada mahasiswa untuk lebih belajar dan memahami menganai :

1.      Teknologi Informasi dalam organisasi.

2.      Manfaat penggunaan teknologi dalam organisasi.

3.      Peranan TI dalam organisasi.

4.      Produk TI dalam organisasi.

5.      Penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi.

6.      Internet sebagai wujud TI.

7.      Perbedaan intranet dan ekstranet.

8.      Dampak TI dalam organisasi.